PERGUDANGAN (WAREHOUSING)

Pergudangan adalah kegiatan menyimpan dalam gudang Warman, (2010). Pergudangan tidak hanya merupakan kegiatan penyimpanan barang saja, melainkan proses penanganan barang mulai dari penerimaan barang dan pencatatan, penyimpanan, pemilihan, pelabelan, sampai dengan proses pengiriman barang. Melalui manajemen pergudangan maka akan dapat memperpendek jarak transportasi dalam pendistribusian barang dan juga dapat meningkatkan frekuensi pengambilan item dan pengiriman ke pelanggan.

Warehousing is the activity of storing in warehouses Warman, (2010). Warehousing is not only an activity of storing goods but also the process of handling goods from receiving goods and recording, storing, selecting, labeling, to the process of sending goods. Through warehousing management, it will be able to shorten the distance of transportation in the distribution of goods and can also increase the frequency of picking up items and sending them to customers.

Para pelaku manufaktur atau pabrik tentunya tidak meremehkan terkait kebutuhan penyimpanan barang atau hal yang berkaitan dengan pergudangan. Sementara, palet merupakan salah satu barang yang sering dijumpai di hampir semua jenis pergudangan atau bahkan di lingkungan manufaktur atau pabrik itu sendiri.

Manufacturers or factories certainly do not underestimate the need for storage of goods or things related to warehousing. Meanwhile, pallets are one of the items that are often found in almost all types of warehousing or even in the manufacturing environment or the factory itself.

Palet adalah material handling dalam pergudangan yang berfungsi sebagai alas sehingga memudahkan di dalam pemindahan menggunakan forklift atau pun handlift. Umumnya palet berbentuk persegi empat. Palet bisa terbuat dari bahan kayu, plastik ataupun plywood. Khusus untuk manufaktur dengan aktivitas ekspor, disarankan menggunakan palet berbahan plywood karena lebih ramah lingkungan dan antirayap.

Pallets are material handling in warehousing that function as a base to make it easier to move using a forklift or handlift. Generally a rectangular pallet. Pallets can be made of wood, plastic or plywood. Especially for manufactures with export activities, it is recommended to use pallets made of plywood because they are more environmentally friendly and termite-resistant.

Pemilihan bahan baku palet sejatinya disesuaikan dengan bobot atau jenis produk. Hal tersebut dikarenakan palet sangat mempengaruhi tingkat kestabilan. Bentuk palet yang sesuai dengan kondisi barang produksi, akan dapat diandalkan terutama disaat ditumpuk bertingkat-tingkat ke atas.

The choice of pallet raw materials is actually adjusted to the weight or type of product. This is because the pallet greatly affects the level of stability. The shape of the pallet that is in accordance with the condition of the goods produced will be reliable, especially when stacked in layers and above.

JENIS-JENIS PALET (TYPES OF PALLETS)

  • Berdasarkan Drive Direction
  1. Pallet 2 Ways

Pallet 2 ways mempunyai dua titik lokasi yang dapat digunakan untuk menempatkan garpu forklift, sehingga forklift dapat mengambil barang dari 2 sisi yaitu sisi depan dan juga sisi belakang. Pallet ini adalah pilihan yang bagus untuk beban berat yang tidak biasa, gudang dengan cukup ruang untuk memindahkannya ke posisinya dan untuk perusahaan yang cost-conscious karena merupakan opsi yang lebih ekonomis dalam banyak kasus.

The 2-way pallet has two location points that can be used to place forklift forks so that the forklift can pick up goods from 2 sides, namely the front side and the backside. These pallets are a great choice for unusually heavy loads, warehouses with enough space to move them into position, and for cost-conscious companies as they are the more economical option in most cases.

2. Pallet 4 ways

Pallet 4 ways mempunyai empat titik lokasi yang digunakan untuk penempatan garpu forklift, sehingga forklift dapat mengambil barang dari 4 sisi yakni sisi depan, belakang, kanan, dan kiri. Pallet ini cocok untuk gudang yang sempit namun memiliki banyak barang karena akan mempermudah dalam pemindahan barang oleh forklift. Ini dapat dengan mudah dipindahkan ke kontainer pengiriman, di sekitar gudang dan tujuan rantai pasokan lainnya.

The 4-way pallet has four location points that are used for the placement of forklift forks, so that the forklift can pick up goods from 4 sides, namely the front, back, right, and left sides. This pallet is suitable for a narrow warehouse but has a lot of goods because it will make it easier to move goods by forklift. It can be easily moved to shipping containers, around warehouses, and other supply chain destinations.

  • Berdasarkan Bahan Materialnya
  1. Pallet Kayu

Jenis pallet ini terbuat dari material kayu. Jenis kayu yang digunakan juga bukan sembarang kayu melainkan kayu dari pohon terpilih (biasanya menggunakan kayu mahoni ataupun jati belanda. Indonesia adalah negara pemakai pallet kayu terbanyak di dunia karena material untuk pembuatan pallet kayu cukup mudah diperoleh dan juga murah. Umumnya pada bagian atas pallet terdapat papan yang disusun melintang dan terdapat jarak diantara papan-papan tersebut. Pallet kayu mempunyai kelemahan mudah rusak dan mudah terkena rayap.

This type of pallet is made of wood. The type of wood used is also not just any wood but wood from selected trees (usually using mahogany or Dutch teak. Indonesia is the country that uses the most wood pallets in the world because the material for making wooden pallets is quite easy to obtain and also cheap. Generally, at the top of the pallet, there are the boards are arranged transversely and there is a distance between the boards. Wood pallets have the weakness of being easily damaged and susceptible to termites.

2. Pallet Plastik

Pallet ini terbuat dari bahan plastik. Pallet plastik di atasnya tertutup rata tanpa rongga. Pallet plastik yang baik cenderung lebih berat jika dibandingkan dengan pallet kayu dan relatif lebih mahal. Kelebihan dari pallet plastik adalah bahannya yang awet dan tak mudah rusak terutama jika terendam air.

This pallet is made of plastic. The plastic pallet on top is closed flat without cavities. Good plastic pallets tend to be heavier when compared to wooden pallets and are relatively more expensive. The advantage of plastic pallets is that the material is durable and not easily damaged, especially if submerged in water.

3. Pallet Karton

Pallet ini terbuat dari bahan karton atau kertas sehingga ringan dan murah. Namun pallet ini hanya digunakan untuk produk-produk yang ringan. Jenis pallet ini cukup untuk menahan bobot hingga diatas 100 kg. Pallet kardus atau karton termasuk pallet yang ramah lingkungan sebab dapat didaur ulang.

These pallets are made of cardboard or paper so they are light and inexpensive. However, this pallet is only used for light products. This type of pallet is sufficient to withstand weights up to 100 kg. Cardboard or cardboard pallets are environmentally friendly because they can be recycled.

4. Pallet Partikel

Pallet ini terbuat dari partikel kayu atau potongan-potongan kayu yang dijadikan satu lalu dibentuk menjadi balok. Harganya relatif murah namun kelemahan mendasar yaitu mudah rusak, terutama bila terkena air, dan tidak dapat diperbaiki.

This pallet is made of wood particles or pieces of wood that are put together and then formed into blocks. The price is relatively cheap but the basic weakness is that it is easily damaged, especially when exposed to water and cannot be repaired.

5. Pallet Besi

Pallet ini terbuat dari batangan besi yang disusun sehingga membentuk pallet. Harganya relatif mahal dibanding pallet jenis lain karena harga bahan bakunya yang juga mahal. Kelemahan lainnya yaitu mudah berkarat jika terkena air terus menerus (kecuali jika pallet logam terbuat dari bahan besi yang tahan terhadap karat). Namun kelebihannya yaitu sangat kuat dibanding jenis pallet lainnya.

This pallet is made of iron bars arranged to form a pallet. The price is relatively expensive compared to other types of pallets because the price of raw materials is also expensive. Another drawback is that it is easy to rust if exposed to water continuously (unless the metal pallet is made of rust-resistant iron). But the advantage is that it is very strong compared to other types of pallets.

POLA PENUMPUKAN PALET (PALLET STACKING PATTERNS)

Penyimpanan barang yang efektif di gudang biasanya melibatkan penumpukan palet, baik satu palet di atas palet yang lain, atau yang lebih umum, penempatan palet ke dalam beberapa bentuk rak (Rushton et al., 2014). Berikut ini beberapa cara penataan palet yang dapat dilakukan menurut artikel dari Perusahaan Tiga Permata Logistik (3PL):

Effective storage of goods in warehouses usually involves stacking pallets, either one pallet on top of another, or more commonly, placing pallets into some form of rack (Rushton et al., 2014). Here are some ways to arrange pallets that can be done according to an article from Tiga Permata Logistics Company (3PL):

  • Block Stacking
Block Stacking Rack

Block stacking adalah sistem penumpukan palet ke arah atas dan disimpan berjajar menjadi sebuah baris atau blok dengan ketinggian tertentu. Ketinggian tersebut berdasarkan kriteria seperti kondisi palet, berat beban, ketinggian yang diizinkan dan kapabilitas forklift gudang.

Block stacking is a system of stacking pallets towards the top and stored in a row into a row or block with a certain height. The height is based on criteria such as pallet conditions, load weight, allowable height, and warehouse forklift capabilities.

  • Stacking Frame
Stacking Frame Rack

Tumpukan palet berbingkai yang dapat dipasang dan dipindahkan sesuai dengan ketinggian tertentu. Jenis rak yang portabel dan memungkinkan pengguna untuk menyimpan banyak barang yang tidak bisa ditumpuk. Stacking frame terbuat dari dek dan tonggak yang dapat dipasang dan dipindah jika diperlukan.

Stacks of framed pallets that can be installed and moved according to specific heights. This type of shelf is portable and allows users to store many items that cannot be stacked. The stacking frame is made up of decks and bollards that can be installed and moved if needed.

  • Single Deep Pallet Rack (SDPR)
Single deep selective pallet racks

Penyediaan akses setiap palet agar dapat disimpan di rak dan apabila ada tempat kosong dapat diisi dengan palet lain. Hal ini sekaligus menjembatani hal “honeycombing” di stacking frame dan block stacking. Tipe penempatan palet ini dapat disesuaikan dengan ukuran tinggi yang diinginkan.

Provision of access for each pallet so that it can be stored on a shelf and if there is an empty space it can be filled with another pallet. This also bridges the “honeycombing” thing in stacking frames and block stacking. This type of pallet placement can be adjusted to the desired height.

  • Double Deep Pallet Rack (DDPR)
Double deep racking

DDPR adalah varian dari single deep rack yang menempatkan dua buah rak tunggal pada sebuah tempat. Metode ini mengurangi jumlah kebutuhan lorong, tetapi rentan terhadap “honeycombing” atau terdapat ruang kosong, sehingga metode ini kurang efisien dibandingkan single-deep racking. Membutuhkan forklift khusus untuk dapat mengambil dua palet sekaligus agar dapat menempatkan dan memindahkan palet dari rak.

DDRR is a variant of a single deep rack that places two single racks in one place. This method reduces the number of aisles required, but is prone to “honeycombing” or free space, making it less efficient than single-deep racking. Requires a special forklift to be able to pick up two pallets at once in order to place and remove pallets from racks.

  • Drive in Rack
Drive-in Rack

Rak metode drive ini menyediakan akses bagi forklift untuk menempatkan atau memindahkan stok. Namun, forklift memiliki keterbatasan tempat untuk manuver dan hal tersebut membutuhkan waktu tambahan untuk menempatkan maupun mengambil palet.

This drive method rack provides access for the forklift to place or moves stock. However, forklifts have limited space to maneuver and this requires additional time to place or pick up pallets.

  • Pallet Flow Rack
Pallet Flow Rack

Pallet flow rack berfungsi untuk memindahkan beban dari satu sisi ke sisi lain dengan sebuah konveyor sederhana sehingga palet bisa dipindahkan secara FIFO. Ketika sebuah palet berpindah maka posisi palet berikutnya mengisi pallet yang dipindahkan. Metode rak ini cocok untuk gudang yang memiliki perputaran produk tinggi, tetapi opsi ini cukup mahal.

The pallet flow rack serves to move loads from one side to the other with a simple conveyor so that pallets can be moved FIFO. When a pallet moves, the next pallet position fills the moving pallet. This shelving method is suitable for warehouses with high product turnover, but this option is quite expensive.

  • Push Back Rack
Push Back Rack

Push back rack adalah solusi LIFO yang beban paletnya diletakkan pada penyimpanan dengan menggunakan rel penuntun. Ketika sebuah palet diletakkan di areanya, palet tersebut akan mendorong palet lain masuk ke tempat penyimpanan. Ketika sebuah palet diambil, maka palet yang bagian dalam akan bergeser menempati tempat palet yang terambil. Hal ini berarti setiap lini palet memiliki ruang gerak yang cukup untuk pengambilan palet.

Push back rack is a LIFO solution where pallet loads are placed on storage using guide rails. When a pallet is placed in its area, it will push other pallets into storage. When a pallet is picked up, the inner pallet will shift to occupy the place of the pallet that was picked up. This means that each pallet-line has sufficient wiggle room for pallet pick-up.

  • Cantilever Rack
Cantilever Rack

Model ini memiliki fleksibilitas dalam jangka waktu penyimpanan dengan kemampuan meletakkan produk yang panjang dan berat, seperti kotak besar, perabotan, besi dan lain-lain. Jenis rak ini memiliki beberapa kaki terpisah yang membentuk space untuk meletakkan barang dan memiliki tangan yang membentang untuk menjaga agar barang tetap tersimpan dengan baik.

This model has flexibility in terms of storage period with the ability to place long and heavy products, such as large boxes, furniture, iron, and others. This type of shelf has several separate legs that form a space for placing items and has arms that stretch to keep items stored properly.

SISTEM PERGUDANGAN (WAREHOUSE SYSTEM)

Menurut (Jacobus dan Sumarauw, 2018) terdapat tiga metode sistem pergudangan, diantaranya:

According to (Jacobus and Sumarauw, 2018) there are three methods of warehousing systems, including:

  1. FIFO (First In First Out), metode yang digunakan dalam FIFO adalah barang pertama kali masuk menjadi barang yang keluar pertama kali. Contoh metode ini jika kita menjual tepung terigu. Tepung terigu yang pertama kali di pesan menjadi barang yang pertama kali dijual. Hal ini dikarenakan meminimalisir dampak kerugian karena rusaknya tepung terigu.

    FIFO (First In First Out), the method used in FIFO is the first goods entered into the first goods out. An example of this method is if we sell wheat flour. The first wheat flour ordered became the first item to be sold. This is due to minimize the impact of losses due to damage to wheat flour.
  2. LIFO (Last In First Out), metode yang digunakan LIFO adalah mengeluarkan barang yang terakhir masuk. Metode ini biasa digunakan dalam penjualan pakaian. Toko baju biasanya membeli pakaian yang memiliki model pada saat ini, jika toko baju menjual barang yang sudah disimpan sebelumnya atau barang yang masuk pertama kali. Maka, dikhawatirkan akan ketinggalan model baju saat ini.

    LIFO (Last In First Out), the method used by LIFO is to remove the last item entered. This method is commonly used in clothing sales. Clothing stores usually buy clothes that have a current model, if the clothing store sells items that have been previously stored or items that come in first. So, it is feared that the current clothing model will be behind.
  3. FEFO (First Expired First Out), metode yang digunakan dalam FEFO adalah mengeluarkan barang yang memiliki masa kadaluarsa terdekat dahulu. Metode ini biasanya dipakai oleh penjual makanan dan apotik. Misalnya adalah apotik, obat yang memiliki masa kadaluarsa yang paling dekat menjadi bahan penjualan pertama kali. Hal ini dikarenakan meminimalisir barang yang tidak laku dikarenakan produk sudah kadaluarsa.

    FEFO (First Expired First Out), the method used in FEFO is to issue goods that have the closest expiration first. This method is usually used by food vendors and pharmacies. For example, pharmacies, drugs that have the closest expiry date are the first to be sold. This is because it minimizes items that do not sell because the product has expired.

Referensi:

Akustia, W. (2013). Efisiensi Ukuran Pallet Terhadap Ruang Kontaener Dan Truk Angkutan Barang. Warta Penelitian Perhubungan, 25(7), 476-484.

Jacobus, Steyssi & Sumarauw, Jacky. 2018. Analisis Sistem Manajemen Pergudangan Pada CV. Pasific Indah Manado. Jurnal EMBA Vol. 6 No. 4.

Rushton, A., Croucher, P., & Baker, P. 2014. The Handbook Of Logistics And Distribution Management: Understanding The Supply Chain. Kogan Page Publishers.

Warman, John. 2010. Manajemen Pergudangan. Jakarta: Lembaga Pendidikan Pembinaan Manajemen dan Pustaka Sinar Harapan.

https://www.palletplastik.id/2019/09/mengenal-jenis-jenis-pallet-secara-rinci.html

https://kliklogistics.co.id/kegunaan-dan-jenis-jenis-pallet/

Leave a comment